Belum lepas dari semaraknya virus Covid-19 yang menyebar luas di berbagai wilayah di Indonesia bahkan telah mendunia, menyusul juga beberapa isu yang telah memecah belahkan Negara kita agar menjadi panas seperti korupsi dan tindakan pemerintah yang secara sepontan mengubah RUU Cipta Kerja tanpa persetujuan dari warga Indonesia. Beberapa isu perbincangan yang lain menuju tentang adanya korupsi dan anti gratifikasi. Dengan memperingati hari Nasional Pahlawan Indonesia MAN 1 terapkan beberapa peraturan agar korupsi dan gratifikasi tidak terjadi di dalam lingkungan MAN 1 Muara Enim, yang kita banggakan ini. Jumat (13/11).
Seperti yang kita ketahui, bahwasanya korupsi dan gratifikasi telah lama ada di sekitar kita ,dengan iman dan akhlak warga MAN 1 Muara Enim , berusaha untuk mencetak generasi yang amanah dalam menjadi pemimpin di masa yang akan datang ,guru dan siswa harus di biasakan pola hidup yang jujur, salah dalam bertindak namun mampu untuk bertanggung jawab dalam mengakui kesalahan nya.Tidak hanya menerapkan prilaku jujur , mereka juga dituntut harus menjaga amanah dari guru ataupun kamad baik sebagai perangkat kelas maupun perangkat sekolah ,agar tidak terjadi korupsi atau gatifikasi baik di dalam madrasah atau pun di luar madrasah.
"Berkenaan tentang Pendidikan Anti Korupsi, maka kita patut menganalogikan hal tersebut. Jika Allah SWT mewajibkan sholat misalkan, maka kita harus belajar ilmu-ilmu sholat. Jika kita tidak belajar ilmu-ilmu sholat, mustahil kita bisa sholat dengan baik. Begitu pula ketika Allah SWT menyuruh umatnya untuk amanat. Maka kitapun harus belajar tentang amanat tersebut agar manusia senantiasa wara dalam hidupnya", jelas Deni Ariani, Kepala MAN 1 Muara Enim. dalam zoom meeting dengan siswa.
"Saya sebagai kepala madrasah, mengajak guru dan murid sekalian marilah kita menerapkan pola pikir dan prilaku kejujuran agar tidak melakukan tindak korupsi dan gratifikasi atau memperkaya diri sendiri dengan cara menyita sebagian uang siswa/siswi yang lain, baik bagi perangkat kelas yang telah di amanahkan oleh wali kelas ataupun perangkat madrasah yang telah di percayai oleh para pemilihnya", imbuh Deni Ariani. (TJRMAN1ME/Tta)
No comments:
Post a comment