Muara Enim, Inmas
Siswaa Madrasah Aliyah Negeri satu Muara Enim memanfaatkan Indikator alami dalam praktik kimia, larutan asam basa merupakan salah satu materi yang membutuhkan pungujian dalam pelaksanaan materinya. Di ruang laboratorium ipa, Sri Astuti, S.Pd selaku guru pembimbing mata pelarajan kimia beserta siswa-siswi XI IPA 1 melakukan pengujian dan penelitian terhadap sebuah larutan, Jumat (24/1).
Air kunyit dan mawar merah merupakan bahan alami yang digunakan untuk menjadi indikator penguji pada larutan asam-basa. Ada juga detergen, air teh, fanta, dan anti septik yang digunakan sebagai bahan campuran untuk mengalisis larutan asam-basa dari segi perubahan warna. Jika dikenakan pada salah satu indikator lakmus biru berubah menjadi merah dan lakmus merah tetap berwarna merah maka larutan tersebut bersifat asam. Sedangkan jika lakmus merah berubah menjadi biru dan lakmus biru tetap bewarna biru maka larutan tersebut merupakan larutan yang bersifat basa.
" Semua peralatan harus benar-benar bersih sebelum melakukan praktik pengujian larutan asam-basa ini. Jika masih ada zat lain yang tersisa maka uji coba akan gagal dan semua harus diulang dari awal agar bisa mendapatkan hasil yang benar-benar falid. Setelah melakukan uji coba ini, nanti kalian dapat mengetahui sifat-sifat spesifik dan karakteristik yang tampak dari larutan asam maupun basa," ujar Sri Astuti.
"Adapun ciri utama dari basa yaitu bersifat licin, pahit, apabila terionisasi menghasilkan ion OH- dan pHnya diatas 7. Contohnya pada sabun, detergen, dan obat maag. Sedangkan asam yaitu bersifat masam, jika terionisasi menghasilkan ion H+ dan pHnya dibawah 7. Contohnya terdapat pada jeruk nipis, lemon, dan tomat", imbuh Sri Astuti dalam penjelasannya. (TJRMAN1ME/Put)
No comments:
Post a comment