Hampir semua tugas siswa Madrasah Aliyah
Negeri Muara Enim biasa dikerjakan secara berkelompok. Salah satunya
pelajaran prakarya di kelas X. Siswa berlatih memanfaatkan beragam bahan
bekas untuk membuat peralatan kelas yang bernilai tepat guna. Selasa,
(1/8).
Kelas X MIA 1, salah satu kelas yang mendapatkan tugas membuat kerajinan tangan dari bahan bekas seperti bungkus sabun, shampo, kopi, kayu serbuk, dan lain-lain. "Bu Susi sudah membentuk kelompok kecil 2-3 siswa/kelompok. Kami diberi kebebasan berkreasi memanfaatkan bahan-bahan bekas", tutur Mia..
Ditemui di ruang guru, Susilawati, A.Md, selaku guru keterampilan MAN Muara Enim, membenarkan bahwa dengan berkelompok, selain meringankan tugas siswa juga meningkatkan rasa kekeluargaan diantara mereka. "Saya ingin siswa baru itu lebih saling mengenal temannya sehingga setiap tugas dikerjakan secara berkelompok", jelas Susi.
Hasil karya siswa nantinya akan menjadi portofolio dan dipajang di kelas. Di akhir semester, karya-karya terbaik bisa dipamerkan atau dijual dalam kegiatan madrasah 'market day', sebagai ajang unjuk kreativitas tiap kelas. (Yak)
Kelas X MIA 1, salah satu kelas yang mendapatkan tugas membuat kerajinan tangan dari bahan bekas seperti bungkus sabun, shampo, kopi, kayu serbuk, dan lain-lain. "Bu Susi sudah membentuk kelompok kecil 2-3 siswa/kelompok. Kami diberi kebebasan berkreasi memanfaatkan bahan-bahan bekas", tutur Mia..
Ditemui di ruang guru, Susilawati, A.Md, selaku guru keterampilan MAN Muara Enim, membenarkan bahwa dengan berkelompok, selain meringankan tugas siswa juga meningkatkan rasa kekeluargaan diantara mereka. "Saya ingin siswa baru itu lebih saling mengenal temannya sehingga setiap tugas dikerjakan secara berkelompok", jelas Susi.
Hasil karya siswa nantinya akan menjadi portofolio dan dipajang di kelas. Di akhir semester, karya-karya terbaik bisa dipamerkan atau dijual dalam kegiatan madrasah 'market day', sebagai ajang unjuk kreativitas tiap kelas. (Yak)
No comments:
Post a comment