Waka
Bidang humas MAN Muara Enim mendapat sebuah buku Mutiara Ramadhab
"Menata Hati, Menambah Ilmu dan Merajut Silahturahmi dari
Drs.Herwansyah,MA, Rata-rata umat Islam memahami bulan suci Ramadhan
lewat ceramah-ceramah keagamaan yang disampaikan oleh para ustadz, baik
di masjid, mushalla, majelis taklim, aula pengajian, dan lain
sebagainya. Ragam hikmah banyak disampaikan setiap waktu, dengan
tema-tema yang bervariasi. Hanya saja kadang apa yang disampaikan
bersifat sporadis, tidak utuh, yang menjadikan pemahaman kita terhadap
puasa di bulan suci Ramadhan menjadi parsial. Apalagi disampaikan oleh
beberapa ustadz atau guru yang berbeda-beda, bahkan sering menyampaikan
dalam tinjauan yang berbeda. Rabu (5/4)
Usai menerima buku wakabid humas MAN Muara Enim Widiawaty,S.Pd menjelaskan Menemukan hikmah atau mutiara puasa di bulan suci Ramadhan memang diperlukan fokus dan upaya yang komprehensif agar pesan-pesan moral puasa dapat ditangkap secara utuh. "Bukan hal mudah melakukan ini karena dibutuhkan kemampuan seorang ahli agama yang bisa mengungkap mutiara puasa Ramadhan dari berbagai perspektif, yang tentu saja tidak banyak. Sebagai contoh misalnya, tinjauan puasa dari sisi pembentukan akhlak, tinjaun psikologi, pandangan sosial, dan spiritual, termasuk perspektif kesehatan. Jika pun ada membutuhkan energy karena terdapat di berbagai tempat, tulisan, atau kitab yang kadang kita sulit menjangkaunya".
"Persoalan ini telah dijawab oleh sebuah buku yang dibuat oleh tim penulis Herwansyah dan kawan-kawan dan editor Drs.Wijaya,MSi,Ph.D. Buku berjudul Mutiara Ramadhan setebal 295 halaman ini yang diterbitkan oleh Grafika Telindo Press 2014 Palembang ini menyingkap tabir puasa di bulan suci Ramadhan ini dengan tuntas. Sisi ketuntasannya karena ditulis dalam bentuk artikel-artikel pendek yang bisa dibaca dengan santai namun tetap menyerap kalangsungan pesan hikmahnya. Disamping itu, buku ini juga dapat dibaca tidak harus dari awal, namun dapat dibaca sesuai dengan kebutuhan tema yang diinginkan, kapan kita mau, karena setiap artikel disajikan dengan lengkap oleh penulisnya", imbuhnya pula.
Beberapa tema dapat diungkap dalam buku ini, Tulisan dalam buku ini juga mencoba membangun fakta dan logika tentang alasan kenapa puasa Ramadhan diwajibkan bagi umat Muhammad. Memahami alasannya tentu sangat penting agar kualitas puasa kita bukan hanya sekedar euphoria, atau ikut-ikutan trend karena di sekelilingnya banyak yang berpuasa.
Usai menerima buku wakabid humas MAN Muara Enim Widiawaty,S.Pd menjelaskan Menemukan hikmah atau mutiara puasa di bulan suci Ramadhan memang diperlukan fokus dan upaya yang komprehensif agar pesan-pesan moral puasa dapat ditangkap secara utuh. "Bukan hal mudah melakukan ini karena dibutuhkan kemampuan seorang ahli agama yang bisa mengungkap mutiara puasa Ramadhan dari berbagai perspektif, yang tentu saja tidak banyak. Sebagai contoh misalnya, tinjauan puasa dari sisi pembentukan akhlak, tinjaun psikologi, pandangan sosial, dan spiritual, termasuk perspektif kesehatan. Jika pun ada membutuhkan energy karena terdapat di berbagai tempat, tulisan, atau kitab yang kadang kita sulit menjangkaunya".
"Persoalan ini telah dijawab oleh sebuah buku yang dibuat oleh tim penulis Herwansyah dan kawan-kawan dan editor Drs.Wijaya,MSi,Ph.D. Buku berjudul Mutiara Ramadhan setebal 295 halaman ini yang diterbitkan oleh Grafika Telindo Press 2014 Palembang ini menyingkap tabir puasa di bulan suci Ramadhan ini dengan tuntas. Sisi ketuntasannya karena ditulis dalam bentuk artikel-artikel pendek yang bisa dibaca dengan santai namun tetap menyerap kalangsungan pesan hikmahnya. Disamping itu, buku ini juga dapat dibaca tidak harus dari awal, namun dapat dibaca sesuai dengan kebutuhan tema yang diinginkan, kapan kita mau, karena setiap artikel disajikan dengan lengkap oleh penulisnya", imbuhnya pula.
Beberapa tema dapat diungkap dalam buku ini, Tulisan dalam buku ini juga mencoba membangun fakta dan logika tentang alasan kenapa puasa Ramadhan diwajibkan bagi umat Muhammad. Memahami alasannya tentu sangat penting agar kualitas puasa kita bukan hanya sekedar euphoria, atau ikut-ikutan trend karena di sekelilingnya banyak yang berpuasa.
No comments:
Post a comment